Perawatan Murai Batu – Burung yang memiliki nama latin Copsychus malabaricus ini, saat ini keberadaannya memang sudah tidak asing lagi di kalangan kicau mania tanah air. Berbekal suara murai yang bervariasi, menjadikan modal utamanya sehingga banyak diminati. Terlebih lagi, kemampuannya dalam menirukan berbagai suara yang dihasilkan oleh pengicau jenis lain, membuatnya tak pernah luput dari sorotan para penghobi burung kicauan. Selain itu, perawakan dari burung yang berkerabat dekat dengan kacer ini juga tak jarang dibilang bahwa cukup tegas menjanjikan.
Namun untuk memperoleh murai batu yang mumpuni, khususnya pada segi suara, tentu bukanlah perkara yang instan. Bisa dibilang begitu, sebab selain pada ketepatan pemberian pakan, setelan harian perawatan murai batu juga sangat menentukan prospek untuk kedepannya. Kalau kebutuhan berbagai macam nutrisi seperti protein dan vitamin yang ada pada makanan telah terpenuhi dengan baik, begitupun rawatan murai batu yang diberikan sudah sesuai dengan karakter burung, maka niscaya ia akan lekas rajin buka paruh dengan variasi suara yang lebih beragam.
Harga Burung Murai Batu Terbaru
Perawatan Murai Batu Biar Rajin Gacor |
Mengingat pola perawatan murai batu
bakalan / dewasa mana saja yang sangat menentukan potensi burung untuk
kedepannya, sebenarnya tidaklah terlalu rumit untuk diterapkan. Sebab
rawatan murai batu harian agar burung yang dikelompokkan pada keluarga
atau suku Muscicapidae ini bisa cepat gacor, bisa dilakukan dengan cara
mengatur setelan pakan yang berupa EF, rutin memaster menggunakan burung
yang sudah gacor master, dan dengan perawatan yang mana diberikan
seolah-olah hampir sama persisnya ketika ia sedang berada di alam bebas.
Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai perawatan murai batu biar gacor, sebagaimana berikut ini;
Pakan Extra Fooding (EF)
Segala Jenis EF (Ekstra Fooding) atau
pakan tambahan memang bagus bagi tumbuh kembang burung, termasuk pada
perkembangan kemampuan berkicau sekaligus segi kesehatannya. Adapun
jenis EF yang banyak diberikan kepada murai batu antara lain jangkrik,
kroto, orong-orong, belalang hijau, cacing tanah, ulat hongkong, ulat
bambu / ulat bumbung, dan sebagainya. Namun perlu diketahui bahwa
pemberian EF yang berlebihan justru dapat membuat burung jadi over
birahi. Dan over birahi sendiri cenderung menyebabkan burung menjadi
enggan untuk buka paruh. Oleh karena itu ada baiknya jika penyajian EF
lebih diperhatikan.
Untuk EF yang harus lebih diperhatikan
karena sangat berisiko adalah ulat hongkong. Dimana kalau diberikan
secara berlebihan dan tidak sesuai dengan karakter burung, maka dampak
buruknya yaitu bisa menyebabkan burung menjadi mudah terkena penyakit
katarak yang menyerang bagian mata. Selain ulat hongkong, jenis EF lain
yang juga dapat mendatangkan dampak kurang bagus ialah kroto. Memberikan
kroto dengan jumlah yang berlebihan dipercaya bisa meningkatkan suhu
panas pada tubuh burung. Panas tubuh yang berlangsung secara
berkepanjangan, banyak diyakini bisa membuat burung jadi rentan over
birahi dan mabung tidak tepat pada waktunya.
Mengingat pernyataan-pernyataan
tersebut, supaya terjauh dari hal-hal yang tidak diinginkan maka
sebaiknya ketahui kesesuaian karakter burung terhadap porsi EF yang
dapat diberikan. Kalau misalnya EF yang berupa kroto sudah terlanjur
diberikan secara berlebihan, dan menyebabkan burung jadi over birahi
sehingga ia enggan untuk buka paruh, maka upaya pertama yang bisa
dilakukan adalah dengan mengurangi atau menghentikan pemberian EF
tersebut sementara waktu. Disamping itu, over birahi masih bisa
diturunkan dengan memberikan ulat bambu / ulat bumbung setiap harinya.
Rutin memberikan ulat bambu dipercaya mampu menetralisir burung yang
over birahi. Selain pakan, perawatan murai batu terbaik bisa
menyandingkannya dengan burung master.
Melatihnya Menggunakan Burung Master
Selain dengan setelan pakan, melatih
atau memaster menggunakan burung yang sudah gacor master juga merupakan
cara perawatan murai batu rajin gacor, yang mana sangat menentukan
potensi untuk kedepannya. Untuk bahan isian suara master tidak hanya
bisa dengan memanfaatkan gacoran burung sejenis saja. Akan tetapi juga
bisa mengandalkan suara burung jenis lain sesuai dengan variasi yang
diinginkan. Apabila mengindamkan agar murai batu memiliki variasi rapat
berdurasi panjang, maka ia bisa dimaster dengan menggunakan suara ciblek
/ prenjak, cililin, tengkek buto, dsb. Namun kalau ingin variasinya
jadi ngerol panjang, suara kenari dan blackthroat adalah pilihan yang
tepat.
Perawatan Secara Alami
Merawat murai batu biar gacor dengan
cara alami atau seolah-olah hampir sama persisnya seperti dikala ia
berada di alam bebas, bertujuan agar burung merasa lebih leluasa
layaknya sedang berada di habitat asalnya. Dengan begitu otomatis burung
pun akan merasa lebih nyaman dan tidak mudah stres, sehingga cukup
memungkinkan kalau perkembangan pada segi kemampuan berkicaunya jadi
tidak terhambat. Terlepas dari itu, perawatan murai batu cepat gacor
secara alami bisa dilaksanakan dengan cara sering menggantangya di bawah
pohon rindang. Pada saat berada di alam bebas, tempat yang paling
digemari burung untuk bersinggah salah satunya adalah pepohonan yang
rindang.
Harga Burung Murai Batu Terbaru
Oleh karena itu, agar burung merasa
seakan-akan berada di alam bebas maka tidak ada salahnya jika ia rutin
digantang pada pohon rindang. Selain itu, ketika di habitat asalnya
murai batu pada dasarnya mengkonsumsi pakan alami yang bisa disebut
dengan EF. Dengan begitu pemberian EF sebaiknya lebih ditekankan
dibanding voer, namun keduanya tetap diberikan secara bervariasi. Akan
tetapi usahakan jangan terlalu berlebihan untuk jenis EF tertentu
seperti ulat hongkong dan kroto, yang mana bisa memicu dampak kurang
baik bagi tubuh burung. Khusus untuk murai batu jantan, karena di
habitat asalnya ia selalu mencari pasangan lawan jenis, maka memelihara
murai betina adalah cara yang tepat untuk memancing birahinya agar mau
buka paruh.
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.