Membedakan Ciri Anis Merah Jantan dan Betina – Anis merah memiliki beberapa nama sebutan yang beragam misalnya punglor merah, anis bata, punglor cacing dan sebagainya. Untuk nama ilmiah dari burung ini sendiri ialah Zoothera citrina. Burung yang dominan dengan warna merah kecoklatan ini telah menjadi salah satu unggas kicauan yang banyak dicari oleh berbagai kalangan kicau mania. Tak hanya dengan suara gacornya yang merdu, lantang dan variatif, burung pengicau ini juga memiliki gaya khas yang seringkali disebut dengan istilah teler. Pengertian dari teler sendiri yakni perilaku geleng-geleng dengan pergerakan seluruh tubuh yang melemas menyerupai orang mabuk.

Cara Membedakan Ciri Burung Anis Merah Jantan dan Betina

Dari jenis kelamin burung teler ini yang mampu berkicau secara maksimal dengan aneka ragam variasi ialah punglor merah yang berkelamin jantan dibandingkan betinanya. Dengan adanya kenyataan tersebut, wajar jika harga dari burung anis merah jantan akan bernilai lebih tinggi. Sedangkan untuk sang betina hanya bisa gacor dengan sedikit variasi saja, sehingga harganya pun cenderung lebih terjangkau. Meskipun begitu, bukan berarti gacoran dari burung anis merah betina tidak memiliki manfaat sama sekali. Salah satu manfaat yang bisa diandalkan dari suara betina yakni mampu dipergunakan sebagai pemancing kicau sang jantan yang kondisinya masih belum bisa buka paruh.

• Bulu hitam diseluruh tubuh lebih mengilat dan pekat.
• Warna merah pada bulu terlihat lebih terang.
• Jika diraba supit urang (pubis) terasa runcing dan rapat.
• Paruh relatif tebal dan terlihat lancip jika diamati dari atas.
• Dengan lubang hidung lebar dan panjang.
• Posisi mata hampir sejajar dengan paruh.
• Leher relatif panjang daripada betina.
• Memiliki jari-jari kaki yang panjang.
• Kepala berbentuk lonjong.
• Sayap terlihat mengepit rapat.
• Apabila bertemu dengan burung anis merah lain maka akan berperilaku mengangkat kepala ke atas sembari berkicau.
• Ukuran tubuh panjang dan ramping

• Bulu yang berwarna hitam di sekujur tubuhnya cenderung lebih kusam.
• Bulu yang berwarna merah terlihat lebih kusam.
• Supit urang lembek dengan jarak yang renggang antara kedua sisinya.
• Paruh cenderung lebih tipis dibandingkan anis merah jantan.
• Lubang hidungnya lebih kecil dibanding jantan.
• Mata tidak sejajar dengan paruh.
• Leher berukuran lebih pendek.
• Jari-jari kakinya cenderung pendek.
• Bentuk kepala bundar.
• Sayapnya terlihat agak kusam disertai dengan corak warna kuning.
• Jika bertemu dengan burung anis merah lain maka akan menggetar-getarkan sayapnya dan bersuara pelan atau ngeriwik yang mirip dengan suara siulan.
• Saat sayapnya mengepit terlihat agak renggang.
• Tubuh cenderung lebih pendek dan berbentuk membundar.

Jenis Punglor – Mungkin memang pantas jika semua jenis anis bisa disejajarkan dengan burung istimewa lain yang ada di Indonesia seperti Cucak Ijo, Tledekan, Kenari ataupun Murai Batu. Mengapa demikian? Sebab semua burung yang bernama lain punglor ini juga mempunyai daya tarik tersediri di mata setiap penghobi lantaran segala keindahan yang dimilikinya. Entah itu untuk jenis burung anis merah, kembang, macan, maupun anis cendana yang jelas semua mempunyai ciri khas. Bagaimana tidak, semua burung dari genus Zoothera tersebut sudah terkenal karena mempunyai kicauan merdu disertai ekspresi teler luar biasa yang tidak bisa ditirukan dan dimiliki oleh jenis burung penyanyi lain.
Tentunya keunikan atau ciri khas yang dimiliki oleh burung anis yang di bawa sejak lahir tersebut sudah menjadi kebanggaan, khususnya bagi setiap penggemarnya. Kepopulerannya bisa dilihat dari sudah sekian banyaknya berbagai event kejuaraan kicau dan kontes latber di berbagai daerah di Indonesia yang diadakan. Selain penilaan dilihat dari segi kicauan, angka yang diberikan oleh setiap juri juga berdasarkan ekspresi atau gaya yang sudah saya sebutkan di atas tadi, yakni teler atau ngeplong. Jika burung punglor semakin teler dan bahkan telernya sampai jatuh, maka akan semakin besar pula nilai yang diberikan.

Terlepas dari itu semua, wilayah penyebaran jenis anis sendiri sudah hampir bisa ditemui di seluruh belahan dunia. Di Tanah Air sendiri jenis burung ini bisa ditemukan di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Jayapura dan Sumatra. Saat di alam liar tempat kesukaanya berupa tempat-tempat yang cenderung lembab seperti pegunungan, hutan-hutan lebat dan lahan-lahan basah. Selain itu, makanan pokok saat di habitat aslinya berupa berbagai serangga kecil seperti jangkrik, belalang dan cacing. Berikut berbagai macam jenis burung anis / punglor lengkap dengan gambar yang populer di Indonesia.

1. Anis Merah (Zoothera citrina)

Anis Merah (Zoothera citrina)

Jenis punglor merah bisa dibilang jenis burung punglor yang paling dikagumi oleh setiap penghobi. Pada dasarnya dari segi kicauan dan gaya khas telernya sama dengan yang lain, hanya saja tidak ada alasan yang pasti mengapa jenis ini paling mendominasi. Ciri-ciri burung yang bernama latin Turdus citrinus ini mempunyai bulu bewarna oren terang kemerah-merahan. Bagian punggung serta sayap bewarna abu-abu bercampur putih. Selain memiliki ekor pendek, burung anis merah memiliki kaki yang panjang dan warna matanya merah kehitam-hitaman atau setiap penghobi menyebutnya dengan istilah mata jawa.

2. Anis Kembang (Zoothera interpres)

Anis Kembang (Zoothera interpres)

Jenis punglor kembang rata-rata banyak ditemukan di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Ciri yang bisa diambil untuk bisa mengenalinya ialah warna merah kecoklatan pada bagian atas kepalanya, dadanya bewarna hitam dan sayapnya bewarna juga bewarna hitam dengan sedikit campuran warna putih. Bintik-bintik putih juga bisa dilihat di bagian dada hingga perut. Meskipun suara ngeriwik beserta telernya tidak begitu populer, namun jenis anis kembang ini dianggap paling cocok menjadi babuan untuk jenis burung anis lainnya di peternakan. Bisa dibilang, ia lebih baik dan bagus jika bicara soal merawat anak-anaknya.

3. Anis Macan (Zoothera dohertyi)

Anis Macan (Zoothera dohertyi)

Burung yang bernama ilmiah Zoothera dohertyi ini merupakan unggas endemik dari kepulauan Nusa Tenggara, Sumba dan Timor. Hanya saja untuk keberadaan burung ini di pulau jawa dan sumatra rata-rata dipasok dari kota Ampenan, Mataram. Sesuai dengan nama disandangnya, anis macan mempunyai corak bulu menyerupai harimau. Pada bagian kepala didominasi warna hitam. Habitat burung ini sendiri biasanya menyukai tempat atau tanah-tanah yang lembab untuk mencari makanan cacing. Terkadang ia juga memkan buah-buahan sebagai asupan nutrisi di tubuhnya.